Selasa, 17 April 2012

Arah IHSG Bingung, Cermati Enam Saham - pasarmodal.inilah.com


Jakarta – Hingga September 2012, pasar diprediksi diwarnai volume perdagangan yang tipis dan cenderung membingungkan. Enam saham mendapat rekomendasi positif. Apa saja?
Pada perdagangan Senin (16/4/2012) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 12,70 poin (0,31%) ke angka 4.146,581 dengan intraday tertinggi 4.164,485 dan terendah 4.135,623. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45  yang turun 4,69 poin (0,66%) ke posisi 707,59.
Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunatamengatakan, secara historis periode April – September, dalam 10 tahun terakhir, merupakan periode di mana pasar akan diwarnai dengan volume perdagangan yang relatif tipis.Menurutnya, arah pergerakan pasar yang membingungkan, kekhawatiran inflasi, sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah.
Dia memaparkan, dalam 10 tahun terakhir tercatat hanya 4 tahun di mana triwulan 2 dan 3 (April – September) Dow Jones Industrial Index (DJI) menguat dua triwulan berturut-turut yaitu 2003, 2006, 2007 dan 2009. “Walaupun terkorelasi dikisaran 0,5%, namun sentimen ini memiliki pengaruh cukup kuat di pasar Asia termasuk sentimen pasar di IHSG,” katanya kepadaINILAH.COM.
Menurutnya, risiko eksternal masih cukup kuat mengingat volatilitas pasar ditentukan oleh tingkat keyakinan investor terhadap krisis di Eropa. “Pasar yang ditentukan oleh persepsi dan tingkat keyakinan pasar terhadap suatu issue akan memicu terjadinya volatilitas dan berpeluang memicu keringnya likuiditas di pasar finansial,” tandas Felix.
Karena itu, hingga akhir pekan ini, Felix memperkirakan IHSG bergerak melemah. Apalagi, mengingat juga tingginya valuasi saat ini. Current Price Earnings Ratio (PER) IHSG pada level 21,41 kali dan indikator teknis yang mengindikasikan minimnya momentum penguatan.“Kisaran pergerakan akan berada di area support 4.080 dan resistance 4.200,” ujarnya.
Felix kembali menjelaskan, tingginya risiko eksternal mendorongnya untuk merekomendasikan saham yang memiliki eksposure ke pasar domestik. “Namun demikian koreksi teknis yang terjadi atas harga Crude Palm Oil (CPO) itu lebih bersifat jangka pendek mengingat kekhawatiran suplai kedelai masih menjadi issue penting di sektor ini,” timpalnya.
Dia menilai saham-saham berorientasi domestik masih terlihat menarik walaupun terlihat juga diperdagangkan dengan level premium. Sedangkan saham-saham perkebunan masih akan menarik terutama terkait kekeringan di Amerika Selatan yang mempengaruhi suplai minyak kedelai di pasar global.
Sementara itu, saham komoditas tambang dalam posisi valuasi yang menarik namun apabila risiko pasar meningkat, valuasi sektor tambang masih berpeluang untuk turun.Beberapa sahamyang memiliki momentum penguatan yang cukup baik dalam sepekan ke depan antara lain:
PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan target price Rp24.120 dengan Price Earnings Ratio (PER) saat ini tahun 2012 13,06 kali.Lalu, PT London Sumatera Plantation (LSIP) dengan target harga saat ini Rp3.328 dan PER saat ini 11,71 kali.
PT XL Axiata (EXCL) dengan target harga Rp5.820 dan PER saat ini 12,12 kali, PT Jasa Marga (JSMR) target harga Rp5.916 dan PER saat ini 21,11 kali, PT Gudang Garam (GGRM) dengan target price Rp61.800 dan PER saat ini 19,49 kali dan PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target price Rp8.260 Price to Book Value Ratio (PBV) 2,21 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar