Rabu, 11 April 2012

Faktor Eksternal Bakal Batasi Pelemahan Rupiah - pasarmodal.inilah.com

Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (12/4/2012) diprediksi melemah. Tapi, positifnya rilis data-data ekonomi dari eksternal bakal membatasi koreksi tersebut.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama akibat keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang akan menjadi fokus pasar. Menurutnya, jika BI enggan memberikan sinyal pengetatan moneter, akan berdampak negatif bagi rupiah.

Pasalnya, investor tetap mencemaskan ancaman inflasi kalaupun pemerintah tak jadi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Karena itu, rupiah cenderung tertekan dalam kisaran 9.120 hingga 9.180 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lanjut Firman, membaiknya sentimen eksternal bisa memperbaiki sentimen bagi rupiah. Semalam pasar mendapat Fed's Beige Book yang merupakan review perkembangan ekonomi AS dalam sebulan terakhir. "Hasilnya sudah diperkirakan positif. Ini akan mesinyalkan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS," paparnya.

Lalu, kata dia, hari ini Australia akan merilis data employment change yang angkanya sudah diprediksi positif sehingga meredam pelemahan rupiah. "Jumlah tenaga kerja di Australia sudah diperkirakan bertambah sehingga jadi gambaran positifnya ekonomi di kawasan Asia," tutur Firman.

Tenaga kerja Australia sudah diprediksi bertambah 6.700 untuk Maret 2012 dari bulan sebelumnya berkurang 15.400. Artinya, ekonomi Australia menambah lapangan kerja. Namun demikian, Firman menegaskan, fokus pasar lebih tercurah ke BI rate hari ini meskipun sentimen eksternal cenderung positif. "Karena itu, peluang rupiah adalah melemah," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/4/2012) ditutup stagnan pada 9.145/9.160 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar