Jika dalam pidato itu benar SBY mengklaim jika usulan angka Indonesia Crude Price (ICP) 15 persen itu dari SBY, maka Golkar akan menerimanya dengan iklas.
"Saya juga terperanjat kalau hal tertutup dari pengarahan presiden SBY sampai bocor. Ini petanda apa, saya tidak mau ikut berspekulasi apa itu dibocorkan atau bocor dengan maksud tertentu," ujar Priyo di Gedung DPR, Senayan, Rabu (11/4/2012).
Priyo mengaku tak akan mengkonfirmasi apapun terkait pidato internal tersebut terkait klem SBY kepada kader Partai Demokrat, karena itu konsumsi internal. Namun perlu diingat, dalam paripurna pembahasan BBM, Golkar secara tegas mengajukan opsi menunda kenaikan BBM dan meminta pemerintah untuk menggunakan acuan 15 persen jika ingin menaikan harga BBM.
"Saya tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi. Kalau hal benar tidak apa-apa. Termasuk ide 15 persen yang dianggap ide beliau. Kami mengikhlaskan itu ide siapapun. Yang jelas itu opsi yang diajukan Golkar," jelasnya.
Meski begitu, Priyo mengaku senang jika SBY mengeluarkan pernyataan itu, sebab itu menandakan apa yang disampaikan sejalan apa yang diinginkan oleh pemerintah.
"Kami senang pak presiden seiya sekata terhadap opsi yang diajukan Golkar. Saya mulai tidak untuk ini, kecuali ada konformasi dari teman-teman di istana atau demokrat. Tadi pagi saya mendengarkan rekamananya. Ya silahkan saja. Itu hal biasa tidak perlu dipolemikan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar