Minggu, 08 April 2012

Google, Menunggu Akuisisi ke-186 - ekonomi.inilah.com


SEBENTAR lagi Google melengkapi dirinya sebagai perusahaan raksasa pencari data internet di dunia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini akan mengakuisisi produsen ponsel pintar Motorola Mobility senilai US$ 12,5 miliar atau Rp 112,5 triliun. Lampu hijau sudah dinyalakan oleh Departemen Kehakiman AS dan Komisi Eropa. Tinggal persetujaun dari Israel, China, dan Taiwan.
Akuisisi Google terhadap Motorola merupakan yang terbesar dalam sejarah Google sejak perusahaan ini berdiri 13 tahun lalu. Akuisisi ini lebih besar dibanding 185 akusisi lain yang telah diselesaikan Google sejak go public 2004 lalu. Artinya, ini adalah akuisisi ke-186 dan menandai langkah paling signifikan raksasa internet itu terjun ke bisnishardware.
Dengan membeli Motorola, Google dapat mengamankan 17.000 hak paten dan 7.500 aplikasi paten yang dimiliki Motorola. Ini dipandang sebagai langkah strategis untuk bersaing dengan rival seperti Apple Inc.
Pembelian ini akan membuat Google mempunyai salah satu perpustakaan paten terbesar dalam industri ponsel. Google juga menjadi manufaktur hardware yang memungkinkan raksasa internet ini mengembangkan lini produk ponsel sendiri.
Rupanya Google belajar dari kasusnya dengan Oracle Corp. Raksasa internet ini dituntut atas pelanggaran paten dan diminta ganti rugi hingga US$ 6 miliar. Sebelum mengakuisisi Motorola Mobility, Google mengalami kegagalan saat akan membeli paten Nortel Network.
Yang berhasil mengakuisisi Nortel adalah konsorsium yang dipimpin Apple. Di dalamnya terdapat Research in Motion Ltd, Microsoft Corp, EMC Corp, Ericsson, dan Sony Corp. Juli tahun lalu, mereka setuju membayar US$ 4,5 miliar untuk 6.000 paten dan paten aplikasi milik Nortel.
Harga US$ 12,5 miliar yang dipakai Google untuk membeli Motorola Mobility merupakan taruhan besar. Google mendeskripsikan akuisisi itu sebagai langkah besar untuk mendorong Android Relevant Product atau ekosistem layanannya.
“Kombinasi Google dan Motorola Mobility akan membantu Android,” kata petinggi Google Don Harrison. “Ini juga akan meningkatkan kompetisi dan inovasi dan memberi pilihan yang lebih banyak.”
Para analis berkomentar mulai dari kemungkinan Google membuat Android ekslusif untuk ponsel pintar Moto, sampai pada subsidi dari Google yang akan memunculkan ponsel gratis dari Motorola.
“Saya pikir salah satu alasan Google menginginkan Motorola adalah karena mereka telah kehilangan kontrol Android dan mereka ingin mendapatkannya kembali," kata Michael Disabato, Vice President Gartner IT Professionals Research.
Bila Google yang sedang melebarkan sayap ke bisnis hardware senang dengan lampu hijau dari regulator di Eropa dan AS, sebaliknya bagi Apple Inc, ini menjadi berita buruk. “Apple harus menjadi lebih waspada karena Google akhirnya dapat mengambil keuntungan dari integrasi perangkat lunak dan perangkat keras,” kata Patrick Moorhead, analisMoor Insights and Strategy.
Mengakuisisi Motorola akan menjadi keuntungan besar bagi Google yang terus membuat terobosan ke pasar home entertainment dengan platform Google TV-nya. Motorola, pembuat ponsel terkenal di dunia, juga merupakan pemain utama di sektor home set-top box.
“Tidak banyak yang berbicara tentang bisnis set-top cable box Motorola dan hubungan mereka dengan penyedia layanan TV kabel. Box itu bisa menjadi kunci home entertainment untuk Google. Dengan mengakuisisi Motorola akan lebih mudah bagi Google untuk membangun sistem home entertainment,” kata Dan Olds, analis Gabriel Consulting Group.
Dalam laporannya, Google telah mengembangkan perangkat prototipe yang dirancang untuk streaming musik melalui homeWi-Fi networks. Dalam dokumen yang diajukan keKomisi Komunikasi Federal, Google mengatakan bahwa perangkat ini dalam proses pengujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar