Senin, 23 April 2012

Komisi I Minta Kemenlu Investigasi Penembakan TKI - nasional.inilah.com

Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin meminta pemerintah mengambil langkah cepat dengan menginvestigasi kasus penembakan dan penjualan organ TKI di Malaysia.

"Saya minta pemerintah RI hars cek Kemenlu atau KBRI supaya segera melakukan upaya investigasi untuk mencari kebenaran dan melindungi WNI tersebut," ujar TB Hasanuddin kepada INILAH.COM, Selasa (24/4/2012).

Menurutnya, pihak DPR akan selalu memberikan pengawasan kepada pemerintah dalam kasus ini. Sehingga kedepannya kasusu kekerasan seperti penembakan tidak terjadi lagi kepada TKI di luar negeri.

"Kami akan ingatkan pemerintah, agar kasus-kasus yang terjadi tidak boleh terjadi dan kalau perlu kembali moratorium," ungkpanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) M Jumhur Hidayat menilai Polisi Diraja Malaysia (PDRM) berbuat sadis.

Pasalnya, PDRM menembak mati tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat NTB yang diduga ingin melakukan penyerangan saat akan ditangkap.

"Penembakan di kepala dan juga memberondong peluru ke tubuh korban hingga meninggal jelas tindakan penanganan yang sangat aneh, barbar, sekaligus sadis," kata Jumhur kepada INILAH.COM, Senin (23/4/2012).

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur pada Senin ini, dan memperoleh penjelasan peristiwa penembakan tidak manusiawi itu terjadi pada 25 Maret 2012 dini hari di kawasan Port Dickson di Malaysia.

Akibat cara penanganan yang tidak patut tersebut, nyawa TKI masing-masing Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28) meninggal secara mengenaskan. "Harusnya kan ada cara lain untuk melumpuhkan para TKI itu dan tidak perlu ditembaki dengan bengis," tegas Jumhur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar