Rabu, 18 April 2012

Lelang Obligasi Spanyol Gerogoti Performa Rupiah - pasarmodal.inilah.com

Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antarbank Jakarta, Kamis (19/4/2012) diprediksi melemah terbatas. Pasar cemaskan lelang obligasi Spanyol hari ini.

Analis senior Monex Investindo Futures mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama karena pasar yang akan lebih fokus pada lelang obligasi Spanyol yang bertenor 10 tahun hari ini. Menurutnya, market tentu akan sedikit cemas sehingga akan menggerogoti performa rupiah.

Tapi, kata dia, karena sekarang rupiah mendekati level persepsi intervensi Bank Indonesia, pasar tidak mengantisipasi pelemahan rupiah yang terlampau signifikan. Meskipun, sentimen pasar masih pelemahan rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung melemah terbatas pada kisaran 9.140 hingga 9.200. Tapi, pada kisaran level 9.190, pelemahan rupiah akan tertahan,” katanya kepadaINILAH.COM.

Firman menegaskan, meski hasil lelang obligasi Spanyol mengecawakan, pasar tidak akan melihat penguatan dolar AS yang signifikan. Salah satunya, pasar masih mendapat berita positif dari Inggris yakni minutes Bank of England (BoE) yang dirilis kemarin.

BoE mengisyaratkan, bank sentral Inggris mungkin tidak akan menambah stimulusnya pada pertemuan Mei 2012. Ini sedikit mengurangi tekanan untuk pelemahan euro termasuk rupiah. "Dari domestik secara umum hampir tidak ada even yang bisa berpengaruh ke pasar," ujarnya.

Apalagi, kata dia, akhir pekan ini (Jumat dan Sabtu) pasar dihadapkan pada pertemuan International Monetary Fund (IMF) dengan G20. Dari pertemuan ini, pasar akan mendapatkan kejelasan mengenai seberapa banyak penambahan dana untuk IMF.

Pasalnya, beberapa bulan yang lalu Direktur IMF Christin Lagarde menyatakan, negara-negara akan menambah dananya dengan total konribusi sebanyak US$600 miliar. "Belakangan, target tersebut turun jadi US$400 miliar," imbuhnya.

Jika dirinci, kata Firman, Jepang sudah menyatakan kesediannya untuk berkontribusi sebesar US$60 miliar. Zona euro juga sudah mengalokasikan 150 miliar euro. "Masalahnya, pasar belum tahu kesanggupan dari China dan negara-negara berkembang utama seperti Rusia, India dan Brazil," ucapnya.

Negara-negara itu, justru menginginkan Eropa lebih agresif lagi dalam menyelesaikan krisis utangnya. "Setiap negara punya porsi sumbangan dana ke IMF sesuai jumlah suara di lembaga keuangan itu," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (18/4/2012) ditutup stagnan pada level 9.175/9.180.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar