Kamis, 12 April 2012

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bisa Jadi 6,4% - ekonomi.inilah.com

 Jakara - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan relatif tinggi di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia tersebut dan kemungkinan kenaikan harga BBM subsidi yang ditempuh pemerintah. 

Demikian dikatakan Gubernur BI, Darmin Nasution usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (12/4/2012). Pada triwulan II 2012 pertumbuhan ekonomi diprakirakan mencapai 6,4%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan pertumbuhan untuk triwulan I 2012 sebesar 6,5%.

Pertumbuhan ekonomi diprakirakan masih dapat mencapai kisaran 6,3-6,7% pada tahun 2012 dan meningkat menjadi sekitar 6,4-6,8% pada tahun 2013. "Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, di tengah perlambatan ekonomi global tersebut, terutama ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dengan konsumsi yang masih kuat dan peran investasi yang semakin meningkat," jelasnya.

Penimbangan risiko (balance of risks) untuk tahun 2012 menunjukkan pertumbuhan cenderung bias ke bawah baik karena dampak perlambatan perekonomian global maupun kemungkinan adanya kebijakan terkait BBM oleh Pemerintah, apabila tidak ditempuh langkah-langkah stimulus khususnya dari kebijakan fiskal.

Secara sektoral, seluruh sektor ekonomi diprakirakan masih akan tumbuh cukup tinggi, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor transportasi dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor bangunan.

Hari ini, Bank Indonesia telah memutuskan untuk mempertahankan BI rate di level 5,75% karena laju inflasi masih konsisten. Kebijakan ini karena dinilai masih konsisten dari sisi tekanan inflasi dan sisi fundamental yang juga masih terkendali. Inflasi bulan Maret 2012 tercatat 0,07%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar