Minggu, 15 April 2012

Pilih Saham Jadwalkan Pembagian Dividen! - pasarmodal.inilah.com


Jakarta – Seiring negatifnya sentimen regional, IHSG melandai. Tapi, selama support 4.065 belum ditembus, indeks dalam tren naik jangka menengah. Buy on weakness saham-saham berdividen.
Pada sesi pertama perdagangan Senin (16/4/2012), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 10,42 poin (0,25%) ke angka 4.148.862. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 4,02 poin (0,56%) ke posisi 708,261.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, Dow Jones Industrial Index (DJI) kembali terkoreksi 1,05% sebagai reaksi atas data pertumbuhan China yang rilis di bawah ekspektasi. “Penutupannya menembus support pertama 12.890 dan membuat signalnnya menjadi negatif,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (16/4/2012).
Dia menjelaskan, dengan berhasilnya IHSG tutup di atas resistance 4.150, signal IHSG sebenarnya positif. “Akan tetapi, sentimen negatif dari koreksi DJI, membuat IHSG diperkirakan lebih cenderung untuk menguji suport di kisaaran 4.120-4.150, dibandingkan menguji resistance di 4.175-4.195,” ujarnya.
Menurutnya, pasar sepertinya masih mencari sentimen positif yang baru untuk bisa melanjutkan tren naiknya. “Secara teknikal, selama suport 4.065 masih bertahan, IHSG masih berada dalam trend naik jangka menengah,” paparnya.
Di atas semua itu, Satrio menilai posisi Buy on Weakness (BOW) tetap lebih menarik untuk dilakukan. Terutama, pada saham-saham yang memiliki jadwal pembagian deviden. “Aksi beli sangat menarik ketika harga sedang terkoreksi, terutama ketika harga berada di kisaran support,” paparnya.
Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Semen Gresik (SMGR), dan PT Intraco Penta (INTA). “Buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya.
Analis dari Equator Securities Gina Novrina Nasution mengungkapkan hal senada. Dia menjelaskan, pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG bergerak sepektakuler di mana beberapa saham mengalami technical rebound. Penguatan tersebut berakhir hingga penutupan dan IHSG ditutup pada level 4.159,3 atau menguat 0,5%. “Seluruh sektor juga mengalami penguatan pada perdagangan akhir pekan lalu,” kata dia.
Sayangnya, menurut Gina, selama satu pekan baik IHSG maupun bursa global dan regional rata-rata mengalami tekanan yang cukup signifikan. Antara lain, dipicu oleh sentimen dari pernyataan Gubernur Bank of Spain Miguel Angel Fernandez Ordonez yang memberikan keterangan bahwa sektor perbankan membutuhkan modal lebih besar jika terjadi krisis berkepanjangan.
Selain itu, sentimen terhadap pertumbuhan China yang diperkirakan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya merontokkan perdagangan Wall Street pada Jumat malam sehingga mengalami tekanan sebesar 0,9% sedangkan S&P dan Nasdaq melemah 1,1% dan 1,4%.
Dia menegaskan, sentimen tersebut membawa buruk pada perdagangan bursa regional pegi ini yang mengalami tekanan cukup besar sehingga akan membawa imbas negatif ke IHSG. Diperkirakan, perdagangan akan sepi dan tertekan akibat sentimen negatif dari eksternal. “Kisaran perdagangan hari ini di level support 4.109 dan resistance 4.168,” imbuh Gina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar