Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS Mahfudz Siddiq menegaskan, partainya tidak akan menanggapi berbagai pernyataan bahwa PKS akan dikeluarkan dari sekretariat gabungan kecuali jika disampaikan langsung Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jika menanggapi berbagai pernyataan di luar Ketua Setgab (SBY), bagai menanggapi hantu bergentayangan. Suaranya ada kemana-mana, tetapi wujudnya justru tidak tampak. Padahal keberadaan setgab semestinya dijaga dengan baik melalui pernyataan yang baik pula," kata Mahfudz di DPR, Kamis (5/4/2012).
Dia menilai, dikeluarkan dari koalisi jangan seperti hantu bergentayangan. "Rasa-rasanyanya ada, suaranya ada, tapi makhluk secara wujud tidak ada. Saya kira kewibawaan setgab juga harus dijaga."
Mahfudz mengaku bersama kader PKS lain sudah mengetahui adanya rapat setgab di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat termasuk informasi adanya keputusan partainya akan dikeluarkan.
"Jika menanggapi berbagai pernyataan di luar Ketua Setgab (SBY), bagai menanggapi hantu bergentayangan. Suaranya ada kemana-mana, tetapi wujudnya justru tidak tampak. Padahal keberadaan setgab semestinya dijaga dengan baik melalui pernyataan yang baik pula," kata Mahfudz di DPR, Kamis (5/4/2012).
Dia menilai, dikeluarkan dari koalisi jangan seperti hantu bergentayangan. "Rasa-rasanyanya ada, suaranya ada, tapi makhluk secara wujud tidak ada. Saya kira kewibawaan setgab juga harus dijaga."
Mahfudz mengaku bersama kader PKS lain sudah mengetahui adanya rapat setgab di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat termasuk informasi adanya keputusan partainya akan dikeluarkan.
Namun, selama keputusan tersebut tidak disampaikan langsung Ketua Setgab SBY, PKS tidak akan menanggapinya. "Bahwa setgab sudah rapat, pimpinan partai rapat, SBY yang pimpin. Kami mau tahu sekarang keputusan itu ada," tandas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar