Senin, 16 April 2012

Spanyol Haus Bailout, Rupiah Masih Lunglai - pasarmodal.inilah.com

Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada kontrak harga emas di London, Selasa (17/4/2012) diprediksi melemah. Spanyol dinilai haus bailout sementara wacana untuk itu belum muncul.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama dipicu oleh sentimen risk aversion (penghidaran risiko) yang masih menjadi tema hingga sepekan ke depan. Pasalnya, tekanan pada yield obligasi Spanyol masih sangat tinggi.

Kondisi itu, kata Christian, akibat bertambahnya bukti-bukti bahwa Spanyol membutuhkan dana talangan (bailout). Karena itu, rupiah masih berpeluang melemah. "Rupiah akan menguji 9.220-9.230 dan potensi penguatannya sudah terbatas pada level 9.170 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Christian menjelaskan, saat Spanyol haus bailout, hasil pertemuan International Monetary Fund (IMF), Bank Dunai dan G20 menunjukkan belum adanya wacana untuk membantu dana talangan Eropa. Di sisi lain, dana talangan Uni Eropa yang dimodifikasi jadi 800 miliar euro dan merupakana gabungan dana dari European Financial Stability Facility (EFSF) dan European Stability Mechanism (ESM) dinilai tidak cukup.

"Angka itu, dianggap tidak cukup untuk mem-bailout Spanyol. Terlalu besar untuk dibailout. Jadi, pasar masih diwarnai sentimen utang Uni Eropa," tandas Christian.

Selain faktor Spanyol, dia menambahkan, rupiah mendapat tekanan negatif dari rencana penaikan pajak ekspor batu bara. Ini mempengaruhi pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Sebab, ini juga berpengaruh pada capital inlow dan outflow.

Pasalnya, wacana tersebut berbarengan dengan perlambatan PDB China ke 8,1% pada kuartal pertama 2012. "Jadi, permintaan batu bara dari China turun dan pada saat yang sama pajak ekspor dinaikkan sehingga menjadi beban bagi perusahaan-perusahaan batu bara," timpal Christian.

Lalu, rupiah juga mendapat tekanan negatif dari wacana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang hanya diperuntukkan mobil 300 cc ke bawah. "Ini otomatis memicu inflasi dan juga turut berpengaruh pada pelemahan rupiah," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  pada kontrak harga emas di London, Senin (16/4/2012) ditutup melemah 12 poin (0,13%) ke angka 9.184/9.194.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar