Selasa, 27 Maret 2012

Kredit Macet Bank Bukopin Turun ke 2,14% - ekonomi.inilah.com

Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatatkan penurunan kredit macet (net non performing loan/NPL) dari 2,47% pada 2010 menjadi 2,14% pada 2011.

Sedangkan rasio NPL gross turun dari 3,22% pada 2010 menjadi 2,88% pada 2011. CAR Bukopin mengalami peningkatan dari 11,82% pada 2010 menjadi 12,71% pada 2011. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengtakan, peningkatan CAR merupakan daampak penawaran umum terbatas yang dilakukan pada awal tahun 2011 lalu.

Perseroan mengantongi kenaikan laba bersih tahun 2011 hingga 50%, dari Rp493 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp738 miliar. Pertumbuhan laba ini diiringi pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mengalami kenaikan menjadi Rp2,1 triliun, dari Rp1,8 triliun pada 2010. Sedangkan pendapatan non bunga (fee based income) tahun 2011 tercatat sebesar Rp637 miliar atau 22,74% dari tahun 2010 yaitu Rp519 miliar.

Sementara laba sebelum pajak tahun 2011 tercatat Rp940 miliar atau naik 40,93% dari laba sebelum pajak tahun 2010 yang sebesar Rp667 miliar. Peningkatan ini ditopang oleh efisiensi yang tergambarkan di dalam penurunan Cost-to-Income ratio yang sebelumnya 66,06% di 2010 menjadi 59,01% di 2011.

"Bank Bukopin akan terus meningkatkan pertumbuhan penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran kredit baik itu UKM, konsumer maupun komersial dan pendapatan fee based income Bank Bukopin di kisaran 25-30 persen," ungkap Glen dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Ia menjelaskan, perseroan mendorong pertumbuhan perusahaan melalui empat pilar kredit yaitu UKM, mikro, konsumer dan komersial, yang dampaknya bisa terlihat dari peningkatan penyaluran kredit yang signifikan pada tahun ini dan menghasilkan kenaikan pendapatan bunga bersih yang tinggi.

Sepanjang 2011, aset Bank Bukopin naik 20,41% menjadi Rp57,18 triliun dari sebelumnya Rp47,49 triliun pada 2010. Pertumbuhan ini didukung peningkatan total dana pihak ketiga yang naik 15,84% menjadi Rp47,9 triliun pada Desember 2011, dari posisi Desember 2010 yang sebesar Rp41,4 triliun. Peningkatan DPK dipicu oleh peningkatan deposito berjangka dan tabungan masing-masing sebesar 26,34% dan 21,07%.

Selain itu, pertumbuhan aset ini didominasi oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 35,05% menjadi Rp40,75 triliun. Loan-to-Deposit Ratio meningkat dari 71,85% menjadi 85,01%.

Per Desember 2011, komposisi kredit Bank Bukopin didominasi oleh kredit UKM termasuk kredit pengadaan pangan melalui Bulog dan kredit mikro. Segmen tersebut tercatat memberikan kontribusi sebesar 57,27% atau Rp21,01 triliun dari total kredit Rp40,75 triliun yang disalurkan oleh perseroan. Segmen komersial memberikan kontribusi sebesar 33,63% atau Rp13,702 triliun dan segmen konsumer tercatat 9,11% atau Rp3,71 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar