Minggu, 27 Mei 2012

Dahlan Mengurangi Campur Tangan Pemerintah - ekonomi.inilah.com


BRUCE Gale, penulis senior koran berpengaruh di Singapura, The Straits Times (TST), suatu hari pernah menulis begini tentang Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Bila Indonesia ingin menjadi lebih baik, sosok Dahlan menawarkan harapan.
Brucedalam tulisannya di TST, menyoroti reformasi besar-besaran di PT PLN saat Dahlan menjabat sebagai direktur utama di perusahaan pelat merah tersebut. “Di situ Dahlan menunjukkan kemampuan manajerialnya,” kata Bruce.
Bukan hanya itu kelebihan Dahlan. Ia, kata Bruce, berani, tegas, dan tak memiliki ambisi politik apa-apa. “Selama memimpin PLN, Dahlan sama sekali tak bisa dipengaruhi oleh pengusaha dan politisi korup,” tulis Bruce.
Langkah ini dilanjutkan ketika Dahlan menjadi Menteri BUMN. Bruce menilai, seminggu setelah dilantik, Oktober 2011, Dahlan langsung memangkas birokrasi dan rapat hingga 50 persen. “Apa yang ingin saya lakukan pertama-tama adalah mengurangi campur tangan pemerintah di BUMN untuk memberi kebebasan dan otoritas kepada para direktur utamanya melakukan aksi-aksi korporasi," kata Dahlan, seperti dikutp Bruce. BUMN di Indonesia, tulis Bruce, sudah lama dibenani oleh reputasi tak bagus: manajemen yang buruk dan kerap kali menjadi sapi perah politisi korup.
Dahlan memang dikenal sebagai sosok pembaruanyang menggunakan cara-cara unik dalam menjalankan pemerintahan. Awal-awal menjadi Menteri BUMN, ia mengintruksikan seluruh perusahaan milik negara serentak melakukan rapat internal setiap hari Selasa.
Menurut Dahlan, penyeragaman waktu rapat itu agar masing-masing BUMN dapat berlangsung efektif dan tidak terganggu oleh keperluan lain yang menyangkut koordinasi dengan Kementerian BUMN. "Jadi pada saat yang bersamaan tidak ada direksi atau komisaris BUMN yang ke luar kantor. Semuanya fokus rapat," kata Dahlan.
Dengan begitu terjadi kesamaan seluruh BUMN, yakni Senin konsolidasi internal, Selasa rapat manajemen, sehingga efektif bekerja adalah Rabu, Kamis,dan Jumat. Sedangkan dua hari lainnya, Sabtu dan Minggu diarahkan agar digunakan untuk peninjauan ataupun peresmian proyek-proyek.
Cerita tentang sosok Dahlan, memang menarik. Selain ulet, kritis, Dahlan juga sangat bersahaja. Gaya menteri yang satu ini sangat khas dengan berbagai celetukan dan terobosannya yang tak biasa.Misalnya, iapernah naik kereta menuju Istana Bogor. Layaknya penumpang biasa, Dahlan memilih memutar di sekitar lokasi, tidak ada satu pun ajudan yang ada di sampingnya. Dia juga pernah menginap di rumah salah seorang petani di Sragen. Kejadian ini ia lakukan saat kunjungan kerja ke Sragen, Jawa Tengah pertengahan Maret 2012.
Dan, aksi yang menjadi pembicaraan publik adalah ketika Dahlan ngamuk di pintu tol dekat Jembatan Semanggi menuju arah Slipi. Alasannya, antrean di tol tersebut sangat panjang tetapi loket yang dibuka hanya dua dari empat pintu yang ada.
Tapi, Dahlan bukan cuma jago ngamuk di pintu tol. Ia juga pandai berjualan. Baru-baru ini ia berjualan e-toll card di pintu Tol Cililitan. Dahlan menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra kerja, serta artis cantik Sandra Dewi, Happy Salma, Artika Sari Dewi, dan Dik Doang. Dahlan punya alasan berjualan e-toll card. Katanya, buat apa bayar mahal masuk tol jika di jalan bebas hambatan masih saja macet.
Namun Bruce mencatat, ada sejumlah hal yang bisa menjadi kendala langkah Dahlan. Misalnya, ia sekarang tak bisa leluasa seperti ketika di PLN. Kini, setiap kebijakan, ia harus berkoordinasi dengan menteri lain.
Bruce tak salah. Tapi, satu hal yang sudah pasti, langkah Dahlan kerap membuat sebagian eliteterganggu. Dan, itu mereka yang selama ini menikmati kue BUMN.
Selengkapnya, artikel ini bisa disimak di majalah InilahREVIEW edisi ke-39 yang terbit Senin, 28 Mei 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar