Jumat, 25 Mei 2012

Soal Capres, Kader Demokrat Harus Hargai Sikap SBY - nasional.inilah.com

Jakarta- Sekretaris Departemen Hak Asasi Manusia DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik meminta kader-kader Partai Demokrat lainnya untuk menghormati keputusan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono yang bahwa tidak akan mengajukan anggota keluarganya untuk menjadi Presiden.

Rachlan mengingatkan, setidaknya ada empat kali peryataan resmi SBY yang menyatakan bahwa setelah dia tidak lagi menjabat Presiden pada tahun 2014, maka tidak ada anggota keluarganya yang akan maju menjadi calon menggantikannya dalam Pemilu Pilpres mendatang.

"Bahwa sudah berkali-kali, 3 kali pertemuan terbuka dan sekali tertutup, beliau (SBY) bilang jika tugasnya selesai, dia dan keluarga akan memilih istirahat dari kegiatan politik di publik, tidak akan mengajukan dan mengizinkan anggota keluarganya untuk maju di politik jadi presiden, kendati dicalonkan oleh kader," jelas Rachlan dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (26/5/2012).

Ia melanjutkan, hal inilah yang harus diingat dan dijadikan patokan para kader Demokrat untuk tidak mudah memberikan pernyataan berkaitan dengan pencalonan Capres dari Partai Demokrat, khususnya dari pihak keluarga Presiden, seperti belakangan yang ramai diberitakan yaitu istri Presiden, Ani Yudhoyono.

"Jadi jangan tempatkan SBY di satu posisi sulit, dia kan sudah punya ketetapan pribadi, tapi sekarang didorong-dorong dan dibatasi-batasi keputusannya," ucapnya.

Namun demikian, Rachlan menegaskan, apa yang disampaikan oleh beberapa kader partai yang pernah menyampaikan bahwa Ani Yudhoyono layak dicalonkan menjadi Capres dari Partai Demokrat, bukan lah sikap resmi partai. Pernyataan tersebut, katanya, lebih kepada penilaian masing-masing individu kader partai yang sama sekali tak mewakili sikap partai dan disampaikan bisa jadi karena menjawab pertanyaan media bagaimana soal kelayakan Ani Yudhoyono.

"Saya kira itu lebih baik dipahami sebagai ekspresi pengakuan terhadap Bu Ani sebagai figur penting di partai karena beliau adalah salah satu pendiri partai dan juga pernah menjadi wakil ketua umum, ketimbang sikap politik resmi partai. Masa ketika ditanyai wartawan apakah Bu Ani layak, tentu akan dijawab 'ya layak', masa dibilang 'tidak layak', kan tidak mungkin," katanya.

Sebaliknya dia menegaskan, sikap partai akan ditentukan oleh keputusan Majelis Pimpinan Tinggi Partai, termasuk soal keputusan siapakah kader partai yang layak dicalonkan untuk maju pilpres mendatang. Ini pun harus melalui suatu proses, "Masih jauh itu (rapat Majelis Pimpinan Tinggi Partai), sekarang Partai Demokrat konsentrasi untuk bersih-bersih dulu," tandasnya.[bay]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar