Selasa, 29 Mei 2012

Ical Kali Ini Menuai Protes - nasional.inilah.com


 Jakarta - PDI Perjuangan dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merasa tersedak angin ‘Beringin’ tatkala Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie atau Ical yang menyindir Presiden pertama Ir Sukarno soal perempuan. Reaksi keras pun meluncur deras.
Kalangan GMNI menuntut Aburizal Bakrie untuk segera meminta maaf kepada publik atas pencemaran nama baik Proklamator Repubik Indonesia itu di muka umum. Ical mungkin salah ucap, ketrucut dan tak sengaja, sehingga sebaiknya Ical membuka diri bagi kritik dan koreksi.
Politisi Partai Banteng dan aktivis GMNI sangat menyesalkan sindiran Ical yang mereka anggap tidak pantas. "Sebagai tokoh nasional, Pak Ical sebaiknya lebih menonjolkan sosok kenegarawanannya. Kami menganggap ucapan tersebut sangat tidak pantas disampaikan seorang negarawan seperti Pak Ical," tegas Ketua Korda GMNI Jawa Timur Rangga Bisma Aditya, Selasa (29/5).
Dalam pidatonya pada pelantikan Alex Noerdin sebagai anggota Dewan Kehormatan Ormas MKGR di Hotel Sultan Jakarta, Ical menyatakan tidak akan meniru jejak Sukarno jika terpilih sebagai presiden, yakni memberikan perhatian lebih kepada perempuan cantik.
PDI Perjuangan secara lantang mengaku tersinggung dengan ucapan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang menyindir kehidupan pribadi Presiden RI Sukarno. Wasekjen PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga mengingatkan Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah sebagai proklamator dan pahlawan bangsa.
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai tidak ada yang bisa menyamai mantan Presiden Sukarno, bahkan oleh Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie atau Ical sekalipun.
Agar tidak tergelincir karena kesandung kerikil tajam, dan mumpung ''nasi belum jadi bubur'', Ical sebaiknya meminta klarifikasi, tabayun atau bahkan minta maaf agar reaksi keras dari kalangan nasionalis tidak semakin deras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar