Selasa, 15 Mei 2012

Wacanakan Ani Yudhoyono Capres, Blunder Buat SBY - nasional.inilah.com


Jakarta - Wacana yang dimunculkan sejumlah kader Partai Demokrat untuk mengusung Ani Yudhoyono sebagai calon Presiden (Capres) 2014, menjadi blunder buat SBY. Publik akan menilai kalau SBY haus akan kekuasaan.

"Wacana pencapresan Ani Yudhoyono tidak baik bagi Partai Demokrat. Bila hal ini dibesar-besarkan bisa jadi orang akan melihat seolah-olah SBY dan keluarganya adalah orang-orang yang haus kekuasaan. Akibatnya, masyarakat luas akan mempunyai penilaian tidak baik pada SBY dan keluarganya," jelas pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh Daulay kepada INILAH.COM, rabu (16/5/2012).

Menurut Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini, SBY harus mengambil langkah cepat agar perspektif publik ini tidak terbangun dengan cepat. Yaitu dengan menegur kader-kader Demokrat yang mewacanakan Ani Yudhoyono.
"Sebaiknya, SBY memperingatkan secara keras kader-kader Demokrat yang mewacanakan masalah ini. Kalaupun ada manuver, sebaiknya menggunakan nama lain," katanya.

Menurut dia, munculnya nama Menko Polhukam Djoko Suyanto jauh lebih baik ketimbang mengambil resiko mengusung nama Ani Yudhoyono. Dengan mewacanakan Djoko Suyanto, Demokrat lebih diperhitungkan oleh lawan-lawan politiknya.
"Hari-hari belakangan ini, malah muncul nama Djoko Suyanto. Meskipun dibantah, namun manuver semacam itu tetap seksi. Setidaknya, bisa membuat orang mewaspadai kemunculan Djoko Suyanto," katanya.

Lanjut Saleh, sikap sejumlah kader Demokrat yang tetap ngotot mengusulkan nama Ani Yudhoyono justru tidak produktif. Seolah-olah, Demokrat kehilangan figur lain selain dari keluarga Cikeas. "Tidak produktif. Apalagi hanya sekedar manuver politik," ujarnya.

Sebelumnya, SBY menegaskan bahwa tidak akan mengusulkan keluarganya untuk maju di 2014. Baik itu istri maupun anak-anaknya. Namun, belakangan sejumlah kader Demokrat justru memunculkan nama Ani Yudhoyono sebagai capres. Bahkan, anggota Dewan Pembina Demokrat Melani Leimena Suharli menilai Ani Yudhoyono layak oleh Demokrat. [gus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar