"Salah satu dari dua ahli yang diundang BK kemarin patut dipertanyakan kepakarannya, sebab katanya 'tidak bisa menganalisa' dengan alasan 'harus melihat video aslinya dulu. Ini lucu," kata kepada INILAH.COM, Jumat (25/5/2012).
Menurutnya, BK memerlukan pakar telematika yang benar-benar ahli sesuai dengan kompetensi dan memiliki tools yang memadai. Karena jika dengan kemampuannya tidak melakukan analisa, maka patut dicurigai rekam jejak keahliannya.
"Saya sendiri sejak awal kasus ini sudah menyatakan kepada BK 'menarik diri' dari kasus yang sangat politis tersebut. Saya merekomendasikan nama-nama ahli telematika lain untuk membantu memberikan analisa yang ilmiah," ucapnya.
Sebelumnya, dua pakar telematika melakukan analisis video mirip anggota DPR, yakni Ruby Alamsyah dan Abimanyu Wachjoewidajat.
Ruby menurut Ketua BK Muhammad Prakosa menyatakan tidak sanggup menganalisa dengan alasan resolusi videonya terlalu kecil. Sedangkan Abimanyu menyakinkan BK bahwa video tersebut tinggi keasliannya mencapai 80 persen.[jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar