Senin, 23 April 2012

Hindari Dulu Saham Grup Bakrie - pasarmodal.inilah.com


Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (24/4/2012) diperkirakan masih akan mengalami tekanan dari saham grup Bakrie. Para analis pun menyarankan untuk menghindari saham grup ini.
Edwin Sebayang, analis dari MNC Securities mengatakan, tekanan turun saham-saham kelompok Bakrie cukup mempengaruhi sentimen market, sehingga penguatan IHSG tertahan.
“Sebenarnya antisipasi investor atas laporan keuangan kuartal pertama 2012 dan pembagian dividen emiten berpotensi mengantarkan IHSG menuju 4200,”katanya kepada INILAH.COM.
Seperti diketahui, berita Bakrie Group mendapat default notice dari kreditur atas hutang US$ 437 juta, setelah nilai jaminannya turun akibat penurunan harga saham yang dijaminkan. Hal ini membuat harga saham kelompok Bakrie anjlok di BEI.
Diduga ini adalah hutang yang diambil oleh BNBR dan Longhaul di bulan Januari. Seiring terus turunnya saham Bumi Plc di bursa London, nilai jaminan saham yang dipakai oleh BNBR untuk mendapatkan utang itu, jadi tidak mencukupi, “Karena tidak ada itikad untuk melakukan top up, maka notic default dikeluarkan oleh pihak kreditur,”paparnya.
Jika BNBR juga tidak melakukan top up setelah notice default keluar, kreditur akan mengeksekusi saham Bumi Plc yang dijadikan jaminan dan akan melepaskan saham Bumi Plc tersebut ke pasar.
Tekanan turun pun masih akan berlanjut. Pasalnya, di dalam Bumi Plc sendiri ada beberapa saham Bakrie Group yang dijadikan jaminan, ketika BUMI ditukar guling dengan Valar Plc untuk mendapatkan convertible bonds. Diketahui saham BRMS, ELTY termasuk di dalam Bumi Plc.
Adapun BNBR menerima notice default karena perseroan diduga mengarahkan nilai jaminan utangnya, berupa saham BUMI Plc, anjlok, karena sedang menyiapkan proses buyback. Agar bisa memborong saham BUMI Plc di harga rendah.
Pihak BNBR belum bisa dikonfirmasi terkait notice default ini dan rencana buyback saham. Beredar rumor di pasar BNBR akan melakukan buyback saham ELTY.
Di tengah situasi ini, Edwin Sebayang merekomendasi investor untuk segera menjual saham Bakrie Group, karena agenda korporasi yang masih sangat spekulatif.
Senada dengan Willy Sanjaya, analis dari Lautandhana Securities, yang menyarankan investor untuk memilih saham lain di luar kelompok Bakrie. “Karena IHSG masih berpeluang ke 4200 terkait dengan ekspektasi dividen,”ujarnya.
Di tengah situasi ini, Willy merekomendasikan beberapa emiten, seperti Sentul City (BKSL), Dharmala Intiland (DILD), Modernland Realty (MDLN), Wijaya Karya (WIKA), Adhi Karya (ADHI) dan Total Energi (TOTL),”Investor bisa akumulasi buy untuk emiten-emiten ini,”tutupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar