Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tak bisa melenggang mulus menuju 2014 tanpa ada restu dari para sesepuh dan tokoh senior di Partai Golkar. Sebab, Partai Golkar merupakan partai kader, bukan partai milik pribadi.
"Kalau itu dikomunikasikan dengan baik, dibicarakan dengan terbuka, di DPP, di dewan pertimbangan saya yakin tidak akan timbulkan masalah. Yang jadi masalah, belum dibicarakan dengan para tokoh Golkar baik struktural maupun non-struktural."
"Kalau itu dikomunikasikan dengan baik, dibicarakan dengan terbuka, di DPP, di dewan pertimbangan saya yakin tidak akan timbulkan masalah. Yang jadi masalah, belum dibicarakan dengan para tokoh Golkar baik struktural maupun non-struktural."
"Partai Golkar bukan hanya milik mereka yang duduk di kepengurusan. Tapi Golkar punya sesepuh yang juga menunjukkan kepedulian besar, meskipun mereka di luar kepengurusan Partai Golkar," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Tohari saat dihubungi, Kamis (19/4/2012).
Hajriyanto mengatakan, perdebatan yang saat ini mencuat adalah terkait mekanisme penjaringan capres di internal Partai Golkar. Sebab, sistem konvensi dan survei masih belum diputuskan sebagai sistem baku penjaringan.
"Menurut saya konvensi merupakan mekanisme yang relatif terbuka dan demokratis, tapi tidak lebih demokratis dari survei. Survei jauh lebih terbuka dan demokratis, karena melakukan penjajakan melalui sapling yang bisa ribuan suara," kata dia.
Hajriyanto mengatakan, perdebatan yang saat ini mencuat adalah terkait mekanisme penjaringan capres di internal Partai Golkar. Sebab, sistem konvensi dan survei masih belum diputuskan sebagai sistem baku penjaringan.
"Menurut saya konvensi merupakan mekanisme yang relatif terbuka dan demokratis, tapi tidak lebih demokratis dari survei. Survei jauh lebih terbuka dan demokratis, karena melakukan penjajakan melalui sapling yang bisa ribuan suara," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar