Minggu, 08 April 2012

Data Pekerja AS Seret Saham Asia ke Zona Merah - pasarmodal.inilah.com

Jakarta - Saham Asia pada awal perdagangan Senin (9/4/2012) melemah akibat perlambatan tajam pertumbuhan pekerja AS yang menaikkan keprihatinan terhadap penguatan ekonomi negara ini dan membuat investor mewaspadai data ekonomi selanjutnya dan pendapatan emiten setrta data ekonomi China pekan ini.

Mengutip laman CNBC.com, FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, turun 0,6 persen. Volume tipis dibanding biasanya, dengan pasar di Australia, Hong Kong dan Selandia Baru tutup untuk hari libur umum. Average saham Nikkei Jepang turun 1,4 persen setelah data pekerja AS mengecewakan, menunjukkan pemulihan ekonomi AS tetap lamban, sementara penguatan yen menjatuhkan saham eksportir.

Nikkei turun 138,15 poin ke level 9.550,30. Patokan indeks S&P berada di jalurnya dengan merugi untuk sesi kelima berturut-turut, yang menandai sesi kerugian terlama sejak November. Sementara indeks Topix turun 1,3 persen ke level 815,35.

Perdagangan diperkirakan sepi menjelang pertemuan dua hari Bank Sentral Jepang hingga Selasa. BOJ diperkirakan menahan diri dari meredakan kebijakan moneter minggu ini, mempertahankan suku bunga sampai ada penilaian yang lebih menyeluruh terhadap ekonomi dua minggu kemudian yang mungkin menunjukkan tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk mendorong inflasi naik ke target 1 persen. Bank sentral akan mengadakan pertemuan lain pada 27 April.

Saham Seoul turun lebih dari 1 persen setelah data pekerja AS lebih lemah dari yang diperkirakan, menggarisbawahi kekhawatiran terhadap lambannya pertumbuhan ekonomi AS. Penurunan dipimpin oleh saham finansial. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1,6 persen ke level 1.997,6. Di Asia Tenggara, Singapura IMS dan Malaysia KLCI keduanya tergelincir, turun masing-masing 0,8 dan 0,1 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar