Rabu, 11 April 2012

Pilih Saham Infrastruktur yang Masih Murah! - pasarmodal.inilah.com


Jakarta – Saham-saham sektor infrastruktur dinilai berada dalam tren bullish. Faktor program MP3EI dan Undang-undang pembebasan lahan menjadi katalisnya. Pilih yang masih murah!
Pada perdagangan Rabu (11/4/2012), saham PT Adhi Karya (ADHI) ditutup naik Rp10 (1,23%) ke angka Rp820; PT Wijaya Karya (WIKA) berakhir menanjak Rp10 (1,13%) ke posisi Rp890; dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP) ditransaksikan melemah Rp10 (1,58%) ke angka Rp620;
PT Nusantara Infrastructure (META) turun Rp10 (3,44%) ke angka Rp280; PT Bakrieland Development (ELTY) melandai Rp3 (2,54%) ke level Rp115; PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) naik Rp25 (1,20%) ke posisi Rp2.100 dan PT Total Bangun Persada (TOTL) turun Rp5 (1,03%) ke Rp480 per saham.
Pengamat pasar modal Willy Sanjayamengatakan, pada awalnya, rencana penghilangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)karena dananya akan dialihkan untuk infrastruktur. Rencana ini selaras dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Karena itu,meski penaikan harga BBM bersubsidi batal dilaksanakan per 1 April 2012, saham-saham di sektor infrastruktur baik properti maupun konstruksitelah membuat IHSG menguat tajam pekan lalu. “Karena itu, pergerakan saham-saham konstruksi sudah terjadi terlebih dahulu,” katanya kepada INILAH.COM.
Namun demikian, meski sudah berlari, tidak tertutup kemungkinan saham-saham tersebut terus naik.“Kinclongnya kinerja emiten yang dibukukan pada 2011 juga turut mendorong penguatan saham-saham di sektor ini,” paparnya.
Apalagi, lanjut Willy, emiten-emiten di sektor infrastruktur juga mendapat sentiment positif dari Undang-undang pembebasan lahansehingga jadi penggerak utama. “Semua itu, jadi kabar menggembirakan untuk saham-saham sektor infrastruktur 2012,” ujarnya.
Pekan lalu, kenaikan saham infrastruktur dan propertitelah membuat IHSG begitu kuat. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan IHSG bisa menuju ke 4.300 pekan depan. “Apalagi, jika kinerja keuangan emiten untuk kuartal pertama 2012 sudah mulai dirilis,” tandasnya.
Di atas semua itu,Willy merekomendasikan akumulasi beli untuk saham-saham di sektor infrastruktur. “Strateginya, tinggal pilih yang paling murah,” tandas Willy. “Karena itu, kita milih saham yang PER-nya masih rendah.”
Jika dilihat, kata Willy, Price Earnings Ratio (PER) JSMR sudah mencapai 25 kali pada harga Rp5.000. Artinya, sudah mencapai target harga Rp5.000. “Untuk sementara, tidak ada rekomendasi untuk JSMR,” imbuhnya.
Lalu, WIKAdengan PER 15 kali dan target harga Rp1.000. Saham ini bisa dibeli di level Rp850-930.Saham META juga masih menarik meskipun laba bersihnya minus untuk 2011 sehingga PER-nya masih minus. “Hanya saja, META punya aksi korporasi, yakni pembelian pelabuhan di Lampung,” timpalnya.
Karena itu, lanjut Willy, dengan pembukuan yang minus, seharusnya tidak ada masalah. Sebab, emiten tentu akan membukukan kinerja yang bagus untuk 2012 dengan target harga Rp350.“ADHI masih menjanjikan dengan PER 8 kali dan potensial naik menuju Rp1.000 per saham. Ini cukup murah. Pelaku pasar bisa beli di level Rp750-830,” imbuhnya.
Begitu juga dengan PTPPyang target PER-nya 12 kali dan target harga Rp750. Pembelian bisa dilakukan pada level Rp600-670. “ELTY juga banyak membangun sektor tol meskipun pembukuannya masih minuspada 2011. Target harga saham ELTY masih cukup panjang di angka Rp185,” tandas Willy.
Selain itu, dengan PER 11 kali, CMNPmasih murah dengan target harga Rp2.150 per saham dan bisa dibeli di Rp1.800-2.050.TOTL, dengan PER 13 kaliditargetkan harganya ke Rp550. Pembelian TOTL bisa dilakukan pada Rp470-510.
“Sektor konstruksi masih berada dalam tren bullish. Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut. Syukur-syukur kalau dapat harga bagus pada saham-saham infrastruktur BUMN,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar