Namun, karena semua pihak sudah meributkan menteri-menteri yang akan ditinggalkan kader PKS, pihaknya ingin mendengar terlebih dahulu keputusan dari SBY terkait kebenaran pendepakan itu.
"Soal kursi menteri itukan dari posisi koalisi. Kalau memang PKS dikeluarkan dari koalisi otomatis kursi akan ditinggalkan. Masalahnya orang jadi pada sibuk siapa diganti siapa. Kursi PKS akan disampaikan siapa. Kalau saja setgab belum melakukan rapat kami juga akan mengambil insiatif tapi karena sudah kadung ya kami tunggu saja," ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis (5/4/2012).
Ketika didesak apa keputusan dan sikap yang sudah diambil PKS, Mahfudz menolak menjawabnya karena PKS ingin melihat seperti apa keputusan SBY mengenai PKS. Sebab, saat ini beberapa pihak sudah menggembargemborkan, jika PKS sudah pasti dikeluarkan dan menteri-menterinya akan dicopot, padahal sampai saat ini belum jelas apa keputusannya.
"Katanya presiden kemarin malam akan menyampaikan kepada publik. Saya sampai begadang jam 03.00 dinihari. Ini jadi bolak balik gini katanya ada keputusan, kalau ada keputuskan sampaikan keputusannya apa. Masa kalau ada keputusan, ngapain kita buang-buang energi ngambil insiatif. Karena sudah ada keputusan katanya. Masa mau buat dua keputusan," tandas Mahfudz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar